Masukkan apa yang anda cari di bawah ini

Wednesday, March 21, 2007

Membeli Mobil

Beberapa di antara Anda mungkin tertarik untuk memiliki mobil pribadi. Entah apakah itu dalam bentuk sedan, minibus, station wagon, bak terbuka, atau apapun itu. Dan mobil, selain lebih memudahkan urusan kita dalam bepergian, baik untuk urusan pekerjaan maupun urusan rumah tangga, juga menghindarkan kita dari risiko kehujanan atau kepanasan. Selain itu, mobil Anda juga bisa digunakan membawa barang dalam jumlah banyak atau menggunakannya untuk tujuan­tujuan produktif lainnya, seperti memperlancar jalannya usaha Anda, mengantar anak ke sekolah, mengajak keluarga bepergian, dan lain sebagainya.

Dalam perkembangannya, kebutuhan akan mobil bukan lagi bergantung pada manfaatnya, tapi juga pada gengsinya. Kita tidak bisa menutup mata bahwa gengsi terkadang juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi pertimbangan seseorang sebelum memilih mobil. Tentu saja, ini sah-sah saja, sepanjang Anda memang masih bisa membiayainya. Ya, kan?

Kebanyakan orang berpikir bahwa membeli mobil tidak serumit membeli rumah. Lagipula apa, sih, susahnya, datang saja ke dealer mobil, pilih model yang cocok, kemudian negosiasikan harganya. Beres, kan? Betul. Harga mobil pada umumnya memang tidak semahal harga rumah. Bila Anda membeli mobil secara kredit, pilihan jangka waktu kredit yang tersedia pada umumnya juga lebih sedikit dan lebih pendek daripada jangka waktu kredit untuk membeli rumah.

Betul. Membeli mobil memang tidak serumit membeli rumah. Tapi, apa yang harus dilakukan setelah membeli mobil itulah yang harus betul-betul diketahui. Ini karena ketika Anda membeli mobil, maka Anda sebetulnya sudah mengikatkan diri pada suatu komitmen jangka panjang. Iya, dong. Komitmen pertama adalah komitmen yang berhubungan dengan operasional mobil itu, seperti bahwa Anda harus mengeluarkan uang secara rutin untuk membayar biaya bahan bakarnya, biaya parkir, dan lain sebagainya. Komitmen kedua adalah komitmen yang berhubungan dengan perawatan mobil itu, seperti bahwa Anda harus mengeluarkan uang untuk merawat mobil Anda secara rutin dan mengganti suku cadang setiap beberapa ratus/ribu kilometer sekali. Itu juga butuh biaya yang mungkin tidak sedikit. Komitmen ketiga adalah komitmen yang berhubungan dengan pembetulan kerusakan. Artinya, Anda juga harus melakukan pembetulan setiap kali ada kerusakan yang terjadi pada fisik atau suku cadang mobil Anda, entah itu karena kecelakaan atau bukan. Itu juga butuh biaya yang mungkin tidak sedikit.

Semua itu, tentu saja akan membebani anggaran pengeluaran dalam keluarga Anda. Belum lagi bahwa harga-harga biasanya akan selalu naik setiap tahun. Inilah sebabnya kita sering mendengar kata-kata, "Makin tua umur mobil, biasanya dia akan semakin merongrong." Tentunya kata merongrong di sini adalah merongrong uang Anda.

Tapi, hal sebaliknya terjadi pada nilai mobil itu sendiri. Perlu Anda tahu bahwa mobil adalah barang yang nilainya menyusut dari tahun ke tahun bila Anda pakai. Yang jelas, mesin mobil tidak akan lebih prima daripada ketika Anda membelinya pertama kali. Belum lagi badan luar mobil. Inilah kenapa nilai mobil akan terus menyusut dari tahun ke tahun setelah Anda pakai.

BERAPA YANG SANGGUP ANDA BIAYAI?

Hal yang pertama yang harus dilakukan sebelum membeli mobil adalah dengan mengetahui berapa jumlah dana yang Anda miliki saat ini dan memberi batasan seberapa banyak dari dana tersebut yang dapat dibelanjakan untuk membeli mobil. Pembelian mobil dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu membeli secara tunai atau membeli secara kredit. Biasanya dealer mobil akan meminta Anda untuk membayar "tanda jadi" atau booking fee (semacam harga yang harus dibayar agar mobil Anda tidak 'diambil' orang lain).

Untuk pembelian mobil secara kredit maka Anda akan diminta untuk membayar uang muka sebesar jumlah tertentu dari harga mobil, sehingga sisanyalah yang akan dicicil. Setiap dealer mobil biasanya bekerja sama dengan perusahaan leasing untuk menyediakan jasa pembelian mobil dengan kredit. Atau, bisa juga mengajukan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) ke bank. Pada saat ini jangka waktu kredit mobil rata-rata hanya 1 s/d 3 tahun. Untuk menentukan berapa jumlah cicilan mobil yang sanggup Anda bayar, maka patokannya adalah jumlah cicilan kredit mobil Anda seharusnya tidak lebih dari 1/3 penghasilan Anda per bulan, sehingga sisanya atau 2/3 dari penghasilan Anda dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga. Selain itu, perlu diperhitungkan pula anggaran untuk biaya bahan bakar mobil, perawatannya dan asuransi.

MEMILIH JENIS MOBIL YANG SESUAI

Ada baiknya bila Anda memilih mobil yang sesuai dengan kebutuhan Anda, dan bukan semata-mata karena mobil tersebut sudah begitu lama Anda inginkan. Tentukan manfaat apa saja yang Anda inginkan dari mobil itu, dan cari jenis mobil yang paling memenuhi manfaat yang Anda inginkan tersebut. Dengan hanya membatasi pilihan pada jenis mobil yang memang memenuhi kebutuhan Anda, maka Anda dapat lebih banyak menghemat waktu dan mencegah keluarnya lebih banyak uang untuk membeli mobil yang - mungkin - belum tentu memenuhi kebutuhan Anda.

Sebelum membeli mobil, carilah informasi tentang harga-harga pasaran dari berbagai macam merek mobil yang memiliki jenis mobil yang Anda inginkan. Semakin banyak pilihan mereknya, tentu akan semakin baik untuk Anda..

Setelah Anda mempersiapkan anggarannya dan memilih jenis mobil yang Anda inginkan, maka saatnya bagi Anda untuk pergi membelinya. Membeli mobil tentu saja tidak selalu berarti bahwa Anda harus pergi ke dealer mobil. Bisa saja Anda membelinya dari saudara atau teman. Tapi, yang paling penting adalah bahwa Anda harus tetap pada rencana semula dan mematuhi anggaran yang sudah dibuat. Siapapun mereka - entah mereka adalah saudara Anda, teman Anda atau siapapun dia yang mungkin dekat dengan Anda - anggap saja bahwa semuanya adalah penjual mobil yang akan membujuk Anda untuk membeli, tidak peduli apakah mobil tersebut sesuai dengan kebutuhan Anda atau tidak.

Yang terbaik yang bisa Anda lakukan adalah dengan memperlihatkan bahwa Anda sudah tahu apa yang akan dibelanjakan dan Anda sedang mencari mobil tertentu yang memiliki manfaat seperti yang Anda inginkan. Di bawah ini adalah sejumlah tips yang mungkin berguna bagi Anda ketika sedang melihat-lihat, memilih dan membeli mobil:

1. Jangan pernah memutuskan membeli mobil tanpa mempertimbangkannya lebih dulu. Ingat, mobil ini akan Anda pakai selama beberapa tahun ke depan. Jadi, jangan pernah langsung membeli mobil tanpa lebih dulu mempertimbangkannya, walaupun jika mobil itu diiming-imingi diskon sekalipun. Mobil dengan harga murah belum tentu bisa memenuhi kebutuhan Anda. Tidak perlu terburu-buru. Lihat semua pilihan yang tersedia. Gabungkan seluruh informasi dari dealer-dealer mobil yang sudah Anda kunjungi dan bandingkan harganya satu sama lain.

2. Jika Anda menghubungi dealer lewat telepon untuk menanyakan harga mobil, catatlah selalu nama penjual yang mengatakan harga itu kepada Anda dan jangan lupa untuk memberikan juga nama Anda. Gunanya adalah bahwa ketika Anda datang, si penjual mobil tidak akan memberikan harga yang berbeda (yang mungkin lebih tinggi) daripada ketika ia memberitahukan harganya lewat telepon.

3. Waktu-waktu yang terbaik untuk bernegosiasi harga biasanya adalah di akhir bulan, ketika para penjual mobil sedang berusaha untuk mencapai target penjualan. Demikian juga beberapa minggu sebelum hari raya Lebaran atau Natalan. Atau bisa juga pada bulan Januari atau Februari. Ini karena biasanya pada saat-saat tersebut bisnis sedang berjalan lambat.

4. Jangan pernah mendiskusikan mengenai cicilan kredit mobil sampai Anda mendapatkan harga yang pasti. Buatlah negosiasi menjadi mudah dan sederhana.

5. Bersiaplah untuk mengatakan tidak jika Anda merasa tidak mendapatkan harga yang pantas untuk mobil tersebut. Jangan merasa sungkan untuk angkat kaki bila Anda merasa harganya tidak cocok.

PERSYARATAN KREDIT MOBIL

Tentu saja, membeli mobil secara tunai biasanya akan lebih murah dibanding bila Anda membeli mobil tersebut secara kredit. Namun demikian, jika dana Anda tidak mencukupi untuk membeli mobil secara tunai, maka Anda dapat membelinya secara kredit. Bila Anda membeli mobil melalui dealer, maka setiap dealer mobil biasanya menyediakan jasa pembelian mobil secara kredit, dimana mereka bekerja sama dengan perusahaan keuangan seperti perusahaan leasing (perusahaan pembiayaan) atau bank. Sehingga, disetujui atau tidaknya permintaan kredit yang Anda ajukan tersebut, tentu saja berada di tangan perusahaan leasing atau bank tersebut. Untuk mengajukan kredit mobil, maka Anda perlu melengkapi data­data diri Anda sebagai berikut:

1. Foto kopi KTP
2. Foto kopi Kartu Keluarga
3. Foto kopi Akte Nikah, bagi yang sudah menikah
4. Foto kopi slip gaji dan Surat Keterangan Bekerja, bagi karyawan
5. Foto kopi Buku Tabungan atau Rekening Koran minimal 3 bulan terkahir
6. Foto kopi tagihan listrik 1 bulan terakhir
7. Foto kopi SPPT / PBB (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang / Pajak Bumi dan Bangunan ) tahun terakhir

Oh ya, walaupun Anda membeli mobil secara kredit, Anda harus tetap menyediakan sejumlah uang tunai karena ada beberapa biaya-biaya yang harus dibayar di muka, seperti :

1. Tanda jadi (booking fee)
2. Uang muka (down payment)
3. Biaya asuransi mobil
4. Biaya administrasi

Dan mungkin akan lebih bijaksana jika Anda tidak memaksakan diri untuk membeli mobil baru, jika setelah diperhitungkan, ternyata cicilan bulanannya sangat berat untuk Anda. Ini karena pendeknya jangka waktu kredit pada mobil (yang biasanya 1 s/d 3 tahun) membuat jumlah cicilan bulanan mobil akan jauh lebih besar daripada cicilan rumah yang jangka waktunya panjang (bisa sampai 15 tahun). Jika kondisi Anda seperti ini, maka ada baiknya bila Anda mempertimbangkan saja untuk membeli mobil bekas yang kondisinya masih baik.

DIJUAL KEMBALI DENGAN HARGA LEBIH TINGGI

Kenapa ada mobil yang bisa dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi?

Di atas dikatakan bahwa nilai mobil akan terus menyusut dari tahun ke tahun segera setelah Anda memakainya. Lalu, kenapa ada mobil yang bisa dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya setelah dipakai? Jawabannya adalah karena naiknya harga dolar. Jangan lupa bahwa suku cadang mobil-mobil di Indonesia pada umumnya masih dibeli dari luar negeri, dimana transaksi pembelian tersebut menggunakan mata uang dolar. Bahkan - selain suku cadang - ada beberapa merk mobil yang juga dibeli langsung dari luar negeri (dimana ini juga menggunakan mata uang dolar). Nah, ketika harga dolar naik, maka harga jual kembali mobil juga ikut naik. Inilah kenapa ketika terjadi krisis moneter lalu, ketika harga dolar melonjak dari Rp 2500-an menjadi Rp 10.000-an, banyak mobil yang bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya.

Tapi dari segi nilainya, nilai mobil seharusnya menurun setelah Anda pakai, bukan malah naik. Ini karena kondisi mobil Anda setelah dipakai tidak lagi akan seprima ketika Anda membelinya pertama kali. Jadi, jangan harap Anda bisa menjual mobil Anda dengan harga yang (jauh) lebih tinggi dibanding pada harga ketika Anda membelinya, kecuali bila harga dolar naik secara drastis seperti yang pernah terjadi pada tahun 1998.

Oleh: Safir Senduk
Dikutip dari Tabloid NOVA No. 705/XIV



Related Posts by Categories



No comments: