Masukkan apa yang anda cari di bawah ini

Sunday, February 24, 2008

3 Pos Pengeluaran untuk Mobil Anda

Biaya MobilAnda tahu enggak bedanya mal dengan jalan raya? Jawabannya cuma satu: sama saja. Kok? Coba Anda masuk ke mal. Pasti Anda berhadapan dengan barang-barang yang di-display di etalase toko. Cepat atau lambat Anda akan punya keinginan untuk membeli salah satu diantara barang-barang tersebut, kan? Sedangkan jika Anda berada di jalan raya, Anda akan berhadapan dengan mobil-mobil yang berseliweran. Cepat atau lambat Anda juga akan punya keinginan untuk memiliki salah satu jenis mobil tersebut. Untuk masalah ini, antara mal dengan jalan raya sama saja, kan?

Nah, apakah Anda sudah punya niat menjalankan Rukun Islam ke lima? Selain kesiapan fisik dan mental, Anda juga perlu menyiapkan dana. Dan dana tersebut bisa direncanakan dari sekarang.

Anda pernah datang ke show room mobil terbesar di kota Anda? Kalau pernah, sebenarnya show room mobil terbesar yang ada di kota Anda bukan yang pernah Anda kunjungi, tetapi yang Anda lalui setiap hari yakni, jalan raya. Di Jakarta misalnya, saya hampir melihat mobil-mobil bagus yang berkeliaran, entah di Jl. Sudirman atau di Jl. Sisingamangaraja. Dan setiap kali saya melewati jalan-jalan tersebut, saya seolah membayangkan diri saya berada di sebuah mal yang penuh dengan barang-barang bagus yang dipajang.

Terlepas dari ada atau tidaknya uang di rekening bank, banyak orang yang memiliki keinginan untuk punya mobil entah yang bekas atau gres dari dealer. Jangankan Anda, saya pun kepengen. Setiap saat, kalau saya pergi ke luar rumah, entah untuk bekerja, meeting dengan klien atau sekadar jalan-jalan dengan istri, saya selalu melihat mobil-mobil bagus berkeliaran di jalan. Dan saya selalu berpikir untuk memiliki salah satu diantaranya. Mungkin tidak harus merek-merek yang bagus, tetapi mobil-mobil keluarga yang desainnya menarik dan cukup lincah bila dipakai di dalam kota.

Sekarang, bagaimana dengan Anda? "Oke Pak Safir, kalau saya sih memang butuh mobil. Paling tidak dengan mobil itu, saya bisa lebih enak datang ke kantor serta bisa berjalan-jalan dengan pasangan saya dan anak-anak saya setiap Sabtu dan Minggu."

Bagi Anda yang berkata demikian, syukur kalau begitu. Ini berarti, Anda memang benar-benar butuh mobil. Tapi, ada juga beberapa diantara Anda yang mengatakan: "Psst... Pak Safir, saya sebetulnya enggak butuh-butuh amat. Wong nyetir saja saya nggak bisa. Pergi ke tempat kerja, cukup naik angkot. Cuma 30 menit lagi."

Buat Anda yang berkata seperti ini, mungkin Anda memang tidak butuh mobil. Justru akan menjadi pemborosan, jika Anda punya mobil.Tapi jangan salah, banyak orang punya mobil, kendati tidak butuh. Ini bisa terjadi karena gengsi. "Tetangga saya sudah punya mobil. Saudara saya ada mobil juga. Masak kita tidak punya mobil."

Ibu-Bapak. Kalau memang Anda punya uang dan memang butuh kendaraan roda empat, memang tak ada salahnya membeli mobil. Namun jika Anda memang belum butuh,sebaiknya keinginan tersebut ditunda dulu. Pasalnya, ada tiga hal yang menjadi konsekuensi yang harus Anda penuhi akibat dari pembelian mobil. Tiga pos pengeluaran ini yang harus Anda keluarkan. Belum termasuk biaya tidak wajib, seperti penambahan aksesori agar mobil lebih cantik dan Anda pun nyaman di perjalanan.

1. Biaya Operasional Ini sudah pasti. Kalau Anda punya mobil, pasti akan ada biaya operasional yang harus Anda bayar. Mobil butuh bahan bakar yang harus Anda isi 3 - 4 hari sekali. Belum lagi kalau Anda datang ke mal, ada biaya parkir yang hitungannya per jam. Anda pernah datang ke lokasi wisata dimana mobil juga ditarik bayaran? Walau tidak bisa menikmati sarana atau keindahan wisata, mobil yang Anda tumpangi pun harus membayar tiket masuk.

Ah, biaya-biaya itu mah kecil... Begitu mungkin kata Anda. Eit... jangan lupa lho, bahwa yang namanya biaya-biaya pasti akan naik setiap tahunnya. Cepat atau lambat, harga BBM pasti akan naik. Begitu juga dengan biaya parkir, tiket masuk lokasi wisata. Anda siap enggak membayarnya?

2. Biaya Perawatan Rutin Jika Anda punya mobil, maka Anda juga harus siap untuk merawat mobil itu. Anda perlu mengganti rutin suku cadang tertentu dan oli setiap mobil Anda sudah berjalan beberapa ratus / ribu kilometer. Mencuci setiap 1 - 2 hari sekali, dan segala macam tetek bengek perawatan rutin lainnya. Semua itu butuh biaya yang akan memperbesar pengeluaran bulanan Anda. Anda siap?

3. Biaya Perbaikan Kadang-kadang, ketidaktahuan kita sebagai orang awam dalam merawat mobil bisa membuat mobil cepat rusak dan harus dibetulkan. Sebagai pemilik mobil, kita sering tidak bisa melakukan kontrol atas suku cadang apa yang perlu atau harus diganti.

Ini bisa dimengerti karena komponen di mobil Anda banyak sekali, kan? Mungkin tali kipasnya sudah harus diganti atau kampas remnya sudah uzur serta kemungkinan- kemungkinan lain. Jika tidak segera diganti akan mengakibatkan kerusakan pada mobil. Dan ketika kita membawanya ke bengkel untuk diperbaiki, orang bengkel mengatakan: "Ibu sih, enggak pernah bawa ke sini, jadinya plat koplingnya aus deh. Makanya mobilnya jadi rusak..." Tuh, kan? Mana saya tahu kalau itu gara-gara pelat koplingnya?

Tahu atau tidak, mobil Anda sudah keburu rusak. Anda pun harus membayar biaya perbaikan supaya mobil Anda bisa jalan lagi. Dan yang namanya biaya pembetulan mobil, kadang-kadang tidak selalu murah lho.

Jadi Ibu - Bapak, pikirkan dulu konsekuensi yang harus Anda hadapi kalau Anda membeli mobil. Membeli mobil bukan hanya mengeluarkan uang untuk menebus mobil tersebut, tetapi juga harus menambah pengeluaran bulanan Anda untuk membayar biaya operasional, perawatan, dan perbaikan. Jangan beli mobil kalau Anda memang tidak butuh. Tapi kalau Anda memang betul-betul membutuhkannya dan penghasilan Anda mencukupi untuk membayar pengeluaran bulanannya, sudah saatnya Anda tidak khawatir kehujanan dan kepanasan di perjalanan.

Dikutip dari Tabloid NOVA No. 835/XVI

Read More......

Monday, February 18, 2008

Mengantisipasi Pengeluaran Tak Terduga

Anda sering mendengar istilah "Pengeluaran Tak Terduga" bukan? Saat menjadi pembicara seminar, saya berkali-kali mendengar keluhan dari peserta seminar yang sering mengalami defisit hanya karena adanya pengeluaran tak terduga. Entah pengeluaran itu memang muncul tak diduga atau sebenarnya sudah diduga, hanya saja munculnya terlalu cepat.

Ada beberapa contoh pengeluaran tak terduga. Misalnya, Anda sakit. Mau tak mau harus pergi ke dokter. Bisa juga kendaraan anda ditabrak hingga Anda harus pergi ke bengkel. Atau saudara yang menginap berberapa hari di rumah, sehingga Anda harus keluar uang lebih dari biasanya untuk membeli sembako.

Bukan hanya itu. Listrik, telepon atau iuaran PAM pun bisa menjadi pengeluaran tak terduga. Memang, sih, tiap bulan, pos-pos tersebut sudah kita anggarkan. Hanya saja, kadang tagihan melebihi dari jumlah yang kita sediakan.

Begitu juga pos-pos lain, misalnya, pengeluaran untuk hiburan. Misalnya, di awal bulan kita sudah menganggarkan biaya untuk hiburan Rp 300 ribu. Tapi kenyataannya, membengkak menjadi Rp 500 ribu. Nah, pembengkakan ini, mau tak mau masuk di pengeluaran tak terduga. Bahkan, jika Anda membeli baju tanpa ada perencanaan lebih dulu, bisa juga dikatakan sebagai sebuah pengeluaran tak terduga.

Apakah Anda sering mengalami hal-hal seperti di atas? Jika jawabannya, ya, maka Anda harus bisa mengatasinya. Caranya sebagai berikut ini.

1. Tidak Semua Harus Dituruti
Anda tidak harus menuruti semua pengeluaran tak terduga Anda. Memang, ada pengeluaran tak terduga yang memang betul-betul tidak bisa dihindari. Tetapi, ada yang bisa dihindari. Untuk bisa menghindarinya, salah satunya adalah dengan melihat kepentingannya. Sebagai contoh, kalau Anda melihat barang bagus di toko, coba bedakan apakah barang yang Anda lihat tersebut betul-betul penting atau tidak untuk dibeli. Dengan demikian Anda bisa dengan bijak mengeluarkan uangnya. Anda juga bisa melihat seberapa sering memakai barang tersebut. Bisa jadi sebuah barang memang bagus untuk dibeli, tetapi ternyata Anda tidak akan memakainya sering-sering.

Sekali lagi Bapak-Ibu, tidak semua Pengeluaran Tak Terduga harus Anda turuti. Pakai akal sehat, bukan nafsu Anda.

2. Membayar dari Uang Simpanan
Ketika Anda membuat anggaran, yang Anda lakukan adalah merencanakan penggunaan pemasukan rutin untuk membayar Pengeluaran Rutin (termasuk setoran tabungan). Lalu, apa yang terjadi jika Anda harus membayar pengeluaran yang sifatnya tidak rutin, tidak terduga dan tidak terdapat dalam anggaran yang sudah Anda buat? Kalau Anda membayarnya dengan menggunakan uang dari pemasukan rutin, kemungkinan besar anggaran Anda akan "rusak" karena pemasukan Rutin Anda memang hanya diatur untuk membayar pengeluaran rutin.

Untuk mengantisipasi kejadian seperti ini, sebaiknya Anda memiliki simpanan uang tunai dan membayar pengeluaran yang sifatnya tidak rutin dan tidak terduga tersebut dari simpanan uang tunai ini. Dengan demikian, pemasukan rutin Anda memang hanya akan digunakan untuk membayar pengeluaran rutin.

3. Mengambil Sejumlah Asuransi
Mungkin tidak banyak orang tahu bahwa ada sejumlah pengeluaran yang sebetulnya bisa diasuransikan. Sebagai contoh, seorang teman saya yang tinggal di Bandung pernah mengalami kebakaran rumah yang cukup hebat. Padahal dua bulan sebelumnya orang tuanya baru menerima pesangon pensiun dini yang cukup besar. Suatu kebetulan yang sangat luar biasa sepertinya. Akhirnya, orang tuanya harus mengeluarkan 90 persen uang pesangonnya untuk membangun rumah baru.

Kebakaran memang risiko yang tidak bisa diduga sehingga mau tidak mau kita harus mengeluarkan uang untuk membayar pengeluaran tak terduga. Tapi sebetulnya, Kebakaran Rumah adalah risiko yang bisa diasuransikan bukan? Kalau kita mau mengasuransikannya, kita tidak perlu membayar pengeluaran tak terduga itu.

Jadi untungnya, pada saat ini ada sejumlah risiko yang sudah di-cover oleh asuransi. Dengan memiliki asuransi, Anda akan mampu membayar pengeluaran yang sifatnya tak terduga dari terjadinya risiko-risiko tersebut. Beberapa asuransi yang bisa Anda pertimbangkan untuk Anda ambil adalah: Asuransi Jiwa, Kesehatan, Kecelakaan, Kendaraan, dan Asuransi Rumah.

Bagaimana? Siap mengantisipasi pengeluaran tak terduga Anda?

Dikutip dari Tabloid NOVA No. 830/XVI

Read More......

Wednesday, February 13, 2008

Mengatur Pengeluaran untuk Kecantikan

Ria (31) , seorang karyawati, termangu menyaksikan kertas catatannya. Iseng-iseng ia baru menghitung jumlah pengeluarannya bulan kemarin. Hasilnya bikin kaget. Ia ternyata telah menghabiskan hampir 40 persen gajinya untuk keperluan perawatan kecantikan. Memang, dia termasuk royal untuk urusan satu ini. Tiap bulan dia membeli lipstik dengan dua warna baru. Malah, dua bulan sekali ia beli parfum (padahal yang lama belum habis), dan banyak lagi produk lain yang dibelinya secara rutin.

Empat puluh persen! "Kenapa saya bisa keluar uang sebanyak itu?" batinnya. Pantas saja gajinya bulan lalu terasa cepat ludes. Malah sepertinya, bulan-bulan sebelumnya demikian juga. "Astaga" pikirnya. Sudah berapa lama ia memboroskan uangnya seperti ini?

Apakah Anda adalah salah satu dari sekian banyak wanita yang mengalami kondisi seperti Ria? Bila ya, maka jangan khawatir. Problem Anda adalah problem yang biasa dihadapi manusia pada umumnya. Yakni belum bisa mengendalikan pengeluaran untuk keperluan produk-produk kecantikan.

Keperluan kecantikan bisa dibagi menjadi dua: perawatan dan penampilan. Produk perawatan adalah produk yang berkaitan dengan perawatan diri, seperti:

# perawatan wajah (seperti susu pembersih)
# perawatan rambut (seperti sampo)
# perawatan tubuh (seperti sabun badan)

Bagaimana dengan produk penampilan? Produk penampilan adalah produk yang berkaitan dengan penampilan seseorang, seperti :

# rias wajah (sering disebut make up, seperti lipstik, eye shadow, maskara, blush on, dan lainnya)
# penampilan rambut (seperti hair spray)
# penampilan tubuh

PERAWATAN

Hampir semua wanita membutuhkan produk perawatan, baik perawatan wajah, rambut atau tubuh. Idealnya, Anda sudah punya daftar jelas tentang produk-produk perawatan apa saja yang Anda perlukan. Pernahkah Anda menghitung berapa jumlah pengeluaran yang Anda lakukan untuk tiap produk perawatan tersebut?

Bila diperhatikan, pengeluaran uang untuk produk perawatan umumnya tetap setiap bulan. Sampo misalnya. Bila Anda memakai secara rutin dua hari sekali, maka mungkin sebotol sampo bisa habis tiap satu bulan. Jadi, sebulan sekali Anda mesti beli sampo. Begitu juga dengan susu pembersih untuk wajah. Dengan pemakaian yang rutin tiap hari, Anda mungkin harus membeli susu pembersih tiap bulan. Begitu seterusnya.

Dengan demikian, jumlah pengeluaran uang untuk produk-produk perawatan pada umumnya berjumlah tetap tiap bulan. Kecuali ­ tentu saja ­ bila ada perubahan merk yang Anda beli, atau ada perubahan dalam frekuensi pemakaian.

Sekali lagi, ada baiknya Anda menuliskan lebih dulu produk-produk perawatan apa saja yang Anda butuhkan. Barulah setelah itu Anda tuliskan berapa uang yang akan dikeluarkan untuk membeli tiap produk tersebut.

PENAMPILAN

Wanita seringkali boros dalam mengeluarkan uang untuk membeli produk penampilan. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa wanita mudah sekali terpikat iklan kecantikan yang berkaitan dengan produk penampilan. Inilah yang menyebabkan pengeluaran uang untuk produk penampilan berubah-rubah. Beda dengan pengeluaran untuk produk perawatan tetap.

Penampilan juga sangat berpengaruh kepada rasa percaya diri seseorang. Tidak seperti produk perawatan yang memang perlu, pembelian produk-produk penampilan sering berdasar emosi belaka, bukan pada kebutuhan. Kita seringkali melihat seorang wanita yang lewat di sebuah gerai kecantikan, kemudian tiba-tiba tertarik pada maskara, pensil alis, dan eye liner. Lalu tanpa berpikir panjang, ia langsung membelinya. Padahal belum tentu ia membutuhkan produk-produk itu.

Di sinilah hebatnya pihak produsen. Ia senantiasa berusaha memajang produknya dengan menarik. Belum lagi diciptakan berbagai alasan bagi wanita agar mau membeli produk tersebut (kendati sebelumnya tak memakai produk itu toh juga tetap cantik). Nah, bila emosi dituruti, maka pembelian produk-produk penampilan seringkali tidak ada habisnya.

Untuk itu, di bawah ini ada tips bagi Anda dalam membeli produk-produk penampilan:

1. Tetapkan sejumlah anggaran tertentu dalam membeli produk-produk penampilan, dan patuhi anggaran tersebut. Cara membantu Anda mengendalikan diri dalam membeli produk-produk penampilan. Tidak ada persentase anggaran yang tepat untuk menentukan berapa besarnya pengeluaran untuk itu. Apakah harus 40 persen? 30 persen? Atau 20 persen? Tidak ada angka yang benar atau salah.

Ini karena kebutuhan setiap orang berbeda-beda, dan hanya Anda sendirilah yang tahu berapa besar kebutuhan Anda. Sama seperti pada produk perawatan, akan lebih baik kalau Anda menuliskan lebih dulu di atas kertas, produk-produk penampilan apa saja yang Anda butuhkan dan berapa jatah pengeluaran masing-masing produk tersebut. Lalu jumlahkan semuanya, maka itulah anggaran Anda untuk pengeluaran bulan itu.

2. Disiplinkan diri Anda. Bila Anda tidak membutuhkan lipstik dengan warna ungu misalnya, maka jangan beli lipstik warna ungu, sebagus apa pun warna yang Anda lihat pada lipstik di toko itu, seberapa pun murahnya, atau sebagus apa pun iklannya. Ingat, Anda hanya membeli produk penampilan yang memang Anda butuhkan. Kalau memang Anda memerlukannya, barulah sebaiknya produk tersebut Anda beli.

MEMBUAT ANGGARAN

Bagaimana cara membuat anggaran untuk produk-produk kecantikan? Tulis menuliskan daftar produk apa saja yang Anda butuhkan tiap bulan. Lalu tulis berapa jatah uang yang akan Anda keluarkan untuk tiap produk. Untuk mempermudah, di bawah ini ada contoh produk-produk perawatan dan penampilan yang mungkin Anda perlukan sehari-hari. Jumlahkan pengeluaran semua produk itu, maka Anda pun dapat memperkirakan anggaran Anda.

Anggaran Produk Perawatan
Wajah:
3. Susu Pembersih muka
4. Krim Malam
5. Sabun Muka
6. Masker Wajah

Rambut:
7. Shampoo dan Conditioner
8. Hair Tonic

Tubuh:
9. Lulur
10. Sabun Badan
11. Hand Body Lotion

Anggaran Produk Penampilan
Wajah:
12. Lipstik (tulis warna apa saja yang Anda butuhkan)
13. Bedak
14. Lip Liner *
15. Pensil Alis *
16. Pemerah Pipi *
17. Maskara *

Rambut:
18. Hair Spray

Tubuh:
19. Minyak wangi

Keterangan:

Produk-produk dengan tanda * mungkin hanya akan Anda pakai kalau ke pesta. Kecuali bila pekerjaan Anda membutuhkan penampilan tertentu.

Oleh: Safir Senduk
Dikutip dari Tabloid NOVA No. 786/XVI

Read More......

Need Cash Now ?

Do you need a little help meeting that unexpected medical or educational expense? You should consider payday loans. A payday cash loan is a loan that you take out using your paycheck as security. For this reason, it is used interchangeably with cash advance. Since it is a loan that requires no collateral (except your paycheck), no credit check is required. As long as you meet the minimum requirements, you'll most probably not be required to furnish the lender any extra documentation. This makes payday loans ideal for cash emergencies; due to the minimal documentation requirements, payday loans usually get processed quickly and funds disbursed within 24 hours of approval.

If you need cash now, you can get a payday loan at Easy Online Payday Loan. Easy Online Payday Loan is a company that accepts and processes payday loan applications online. Easy Online Payday Loan helps consumers solve their short-term cash flow problems easily. What they do is to accept payday loan applications online.

To apply for your payday loan, visit www.easyonlinepaydayloan.com. Fill out the online application form; rest assured that whatever information you provide will be kept confidential. Once you receive approval for the loan, it should take no more than one business day for the funds to get deposited to the bank account you have supplied with your payday loan application.

Read More......

Sunday, February 10, 2008

Joyland Online Casino

Casino joyland has so many great games that I still haven't got around to playing all of them. Among the online casinos that I have tried and played in, I like joyland casino best. Casino joyland has long been in the business; it is secure, safe and most assuredly legitimate. Joyland casino also can give you up to $850 bonus on your first-deposit!

Read More......

Saturday, February 9, 2008

CFD Trading

A contract for difference is an agreement made by the broker and the trader to exchange the difference between the share price at opening and the share price at closing of trade, multiplied by the number of shares involved in the agreement.

There are two main strategies in CFD trading. You can go long if you believe that share prices of are going to rise; take out a CFD then keep your position open until share prices increase significantly. You can also go short when you expect share prices to fall; take out a CFD to gain control of assets through a marginal deposit, sell them at current prices then buy them back at lower prices. In either scenario, you will pocket the difference between the opening and closing of trade prices.

You should give CFD trading a try. Make sure to use an online stock market trading broker like One Financial which can offer you contracts for difference on a great variety of commodities. They have one of the best stock trading programs in the web so you should find online stock trading easy.

Read More......

Online Casino Vegas

If you are casino lover and if you want best site than 32Vegas.com is one of the best online casino vegas that offer a large range of games to suit all tastes. In 32Vegas, your odds of being a winner is a lot better than in any online casino because of the massive 320% sign-up bonus. These vegas casino games use a custom version of the immensely popular PlayTech software, with more than 130 different games of the highest quality to suit all tastes.

So, just visit this casino online and enjoy playing.

Read More......