Masukkan apa yang anda cari di bawah ini

Wednesday, February 13, 2008

Mengatur Pengeluaran untuk Kecantikan

Ria (31) , seorang karyawati, termangu menyaksikan kertas catatannya. Iseng-iseng ia baru menghitung jumlah pengeluarannya bulan kemarin. Hasilnya bikin kaget. Ia ternyata telah menghabiskan hampir 40 persen gajinya untuk keperluan perawatan kecantikan. Memang, dia termasuk royal untuk urusan satu ini. Tiap bulan dia membeli lipstik dengan dua warna baru. Malah, dua bulan sekali ia beli parfum (padahal yang lama belum habis), dan banyak lagi produk lain yang dibelinya secara rutin.

Empat puluh persen! "Kenapa saya bisa keluar uang sebanyak itu?" batinnya. Pantas saja gajinya bulan lalu terasa cepat ludes. Malah sepertinya, bulan-bulan sebelumnya demikian juga. "Astaga" pikirnya. Sudah berapa lama ia memboroskan uangnya seperti ini?

Apakah Anda adalah salah satu dari sekian banyak wanita yang mengalami kondisi seperti Ria? Bila ya, maka jangan khawatir. Problem Anda adalah problem yang biasa dihadapi manusia pada umumnya. Yakni belum bisa mengendalikan pengeluaran untuk keperluan produk-produk kecantikan.

Keperluan kecantikan bisa dibagi menjadi dua: perawatan dan penampilan. Produk perawatan adalah produk yang berkaitan dengan perawatan diri, seperti:

# perawatan wajah (seperti susu pembersih)
# perawatan rambut (seperti sampo)
# perawatan tubuh (seperti sabun badan)

Bagaimana dengan produk penampilan? Produk penampilan adalah produk yang berkaitan dengan penampilan seseorang, seperti :

# rias wajah (sering disebut make up, seperti lipstik, eye shadow, maskara, blush on, dan lainnya)
# penampilan rambut (seperti hair spray)
# penampilan tubuh

PERAWATAN

Hampir semua wanita membutuhkan produk perawatan, baik perawatan wajah, rambut atau tubuh. Idealnya, Anda sudah punya daftar jelas tentang produk-produk perawatan apa saja yang Anda perlukan. Pernahkah Anda menghitung berapa jumlah pengeluaran yang Anda lakukan untuk tiap produk perawatan tersebut?

Bila diperhatikan, pengeluaran uang untuk produk perawatan umumnya tetap setiap bulan. Sampo misalnya. Bila Anda memakai secara rutin dua hari sekali, maka mungkin sebotol sampo bisa habis tiap satu bulan. Jadi, sebulan sekali Anda mesti beli sampo. Begitu juga dengan susu pembersih untuk wajah. Dengan pemakaian yang rutin tiap hari, Anda mungkin harus membeli susu pembersih tiap bulan. Begitu seterusnya.

Dengan demikian, jumlah pengeluaran uang untuk produk-produk perawatan pada umumnya berjumlah tetap tiap bulan. Kecuali ­ tentu saja ­ bila ada perubahan merk yang Anda beli, atau ada perubahan dalam frekuensi pemakaian.

Sekali lagi, ada baiknya Anda menuliskan lebih dulu produk-produk perawatan apa saja yang Anda butuhkan. Barulah setelah itu Anda tuliskan berapa uang yang akan dikeluarkan untuk membeli tiap produk tersebut.

PENAMPILAN

Wanita seringkali boros dalam mengeluarkan uang untuk membeli produk penampilan. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa wanita mudah sekali terpikat iklan kecantikan yang berkaitan dengan produk penampilan. Inilah yang menyebabkan pengeluaran uang untuk produk penampilan berubah-rubah. Beda dengan pengeluaran untuk produk perawatan tetap.

Penampilan juga sangat berpengaruh kepada rasa percaya diri seseorang. Tidak seperti produk perawatan yang memang perlu, pembelian produk-produk penampilan sering berdasar emosi belaka, bukan pada kebutuhan. Kita seringkali melihat seorang wanita yang lewat di sebuah gerai kecantikan, kemudian tiba-tiba tertarik pada maskara, pensil alis, dan eye liner. Lalu tanpa berpikir panjang, ia langsung membelinya. Padahal belum tentu ia membutuhkan produk-produk itu.

Di sinilah hebatnya pihak produsen. Ia senantiasa berusaha memajang produknya dengan menarik. Belum lagi diciptakan berbagai alasan bagi wanita agar mau membeli produk tersebut (kendati sebelumnya tak memakai produk itu toh juga tetap cantik). Nah, bila emosi dituruti, maka pembelian produk-produk penampilan seringkali tidak ada habisnya.

Untuk itu, di bawah ini ada tips bagi Anda dalam membeli produk-produk penampilan:

1. Tetapkan sejumlah anggaran tertentu dalam membeli produk-produk penampilan, dan patuhi anggaran tersebut. Cara membantu Anda mengendalikan diri dalam membeli produk-produk penampilan. Tidak ada persentase anggaran yang tepat untuk menentukan berapa besarnya pengeluaran untuk itu. Apakah harus 40 persen? 30 persen? Atau 20 persen? Tidak ada angka yang benar atau salah.

Ini karena kebutuhan setiap orang berbeda-beda, dan hanya Anda sendirilah yang tahu berapa besar kebutuhan Anda. Sama seperti pada produk perawatan, akan lebih baik kalau Anda menuliskan lebih dulu di atas kertas, produk-produk penampilan apa saja yang Anda butuhkan dan berapa jatah pengeluaran masing-masing produk tersebut. Lalu jumlahkan semuanya, maka itulah anggaran Anda untuk pengeluaran bulan itu.

2. Disiplinkan diri Anda. Bila Anda tidak membutuhkan lipstik dengan warna ungu misalnya, maka jangan beli lipstik warna ungu, sebagus apa pun warna yang Anda lihat pada lipstik di toko itu, seberapa pun murahnya, atau sebagus apa pun iklannya. Ingat, Anda hanya membeli produk penampilan yang memang Anda butuhkan. Kalau memang Anda memerlukannya, barulah sebaiknya produk tersebut Anda beli.

MEMBUAT ANGGARAN

Bagaimana cara membuat anggaran untuk produk-produk kecantikan? Tulis menuliskan daftar produk apa saja yang Anda butuhkan tiap bulan. Lalu tulis berapa jatah uang yang akan Anda keluarkan untuk tiap produk. Untuk mempermudah, di bawah ini ada contoh produk-produk perawatan dan penampilan yang mungkin Anda perlukan sehari-hari. Jumlahkan pengeluaran semua produk itu, maka Anda pun dapat memperkirakan anggaran Anda.

Anggaran Produk Perawatan
Wajah:
3. Susu Pembersih muka
4. Krim Malam
5. Sabun Muka
6. Masker Wajah

Rambut:
7. Shampoo dan Conditioner
8. Hair Tonic

Tubuh:
9. Lulur
10. Sabun Badan
11. Hand Body Lotion

Anggaran Produk Penampilan
Wajah:
12. Lipstik (tulis warna apa saja yang Anda butuhkan)
13. Bedak
14. Lip Liner *
15. Pensil Alis *
16. Pemerah Pipi *
17. Maskara *

Rambut:
18. Hair Spray

Tubuh:
19. Minyak wangi

Keterangan:

Produk-produk dengan tanda * mungkin hanya akan Anda pakai kalau ke pesta. Kecuali bila pekerjaan Anda membutuhkan penampilan tertentu.

Oleh: Safir Senduk
Dikutip dari Tabloid NOVA No. 786/XVI



Related Posts by Categories



No comments: