Masukkan apa yang anda cari di bawah ini

Monday, October 15, 2007

KETIKA ORANG TUA TIDAK DIBERI UMUR PANJANG

Berita-berita tentang Aceh masih menghiasi media massa kita. Entah itu berita tentang hilangnya sanak keluarga, hancurnya dunia hingga berita tentang penyelamatan dan program pembangunan kembali Propinsi Aceh dan Sumatera Utara.

Langsung maupun tidak, berita ini membuat orang sadar pentingnya menjaga harta yang sudah Anda miliki dan kumpulkan bertahun-tahun dari kemungkinan terjadinya bencana. Seperti yang saya tulis di NOVA dua edisi lalu. Cukup banyak tanggapan positif dari Pembaca ke saya.

Tapi sebenarnya bukan hanya harta saja yang harus dijaga. Yang tak kalah penting, agar jangan sampai anak-anak "kerepotan" karena orang tua mereka tak diberi umur panjang. Tentu, tak ada yang mengharapkan. Tapi umur seseorang, siapa, sih yang tahu. Nah, itu pentingnya menyiapkan masa depan untuk anak-anak. Jadi mereka tetap bisa hidup dan sekolah walau orang tua sudah meninggal. Caranya?

1. Ajari Anak Anda Mengelola Keuangan
Berapa pun harta yang Anda miliki jika tidak dikelola dengan baik, maka akan cepat habis. Itu sebabnya, sedini mungkin anak-anak sudah diajarkan bagaimana mengelola keuangan. Misalnya, bagaimana berbelanja secara bijak, bagaimana menyisihkan uang untuk ditabung atau bagaimana melakukan penghematan di sejumlah pengeluaran yang biasa mereka lakukan sehari-hari.

Dengan modal ilmu yang Anda ajarkan, anak-anak akan bisa mengelola harta yang Anda tinggalkan dengan baik. Bahkan mungkin mereka justru bisa mengembangkan, tentu sesuai dengan umur Anak. Jadi tak hanya untuk menghidupi diri sendiri, harta yang Anda tinggalkan, juga bisa untuk modal mereka untuk masa depannya.

2. Ambil Asuransi Jiwa
Asuransi Jiwa itu penting lho. Dengan mengambil Asuransi Jiwa, maka kalaupun Anda tidak diberi umur panjang, pasangan dan anak-anak Anda akan memiliki sejumlah dana yang bisa mereka gunakan untuk membiayai hidupnya selama beberapa tahun ke depan.

Jangan salah, masih banyak orang yang menganggap bahwa Asuransi Jiwa itu sama dengan menentang takdir Tuhan. Katanya, mengambil Asuransi Jiwa berarti kita berusaha menunda kematian. Mengambil Asuransi Jiwa berarti kita tidak mencegah kematian, tapi berjaga-jaga supaya orang-orang yang Anda tinggalkan bisa tetap membiayai sendiri hidupnya sepeninggal Anda. Itu maksudnya Asuransi Jiwa. Jadi, jangan lagi ada salah paham tentang fungsi asuransi jiwa, karena kalau kita mau jujur, justru Asuransi Jiwa itu bisa sangat berguna lho.

3. Proteksi dalam Persiapan Dana Pendidikan Anak Anda
Hal ketiga yang harus Anda lakukan adalah dengan menyiapkan dana pendidikan untuk anak-anak Anda sejak dini. Entah itu melalui Asuransi Pendidikan, Tabungan Pendidikan, atau dalam bentuk lain seperti emas, reksadana atau tanah.

Yang paling penting, kalau persiapan dana pendidikan tersebut dilakukan dalam bentuk menabung bulanan yang diambil dari penghasilan yang dihasilkan karena bekerja secara fisik (seperti karyawan misalnya), maka penting sekali bagi Anda untuk memiliki proteksi dalam persiapan dana pendidikan anak Anda.

Proteksi ini penting karena jangan sampai karena Anda meninggal dunia, gaji Anda lalu berhenti sehingga menabung bulanan yang Anda lakukan menjadi berhenti juga. Sayang kan? Karena itu, untuk berjaga-jaga bila Anda meninggal dunia, maka milikilah proteksi dalam persiapan dana pendidikan anak Anda.

Ingatlah bahwa bagi banyak yatim piatu, pendidikan formal seringkali bisa menjadi penyemangat bagi mereka untuk bisa membuktikan kepada orangtua yang sudah meninggal bahwa mereka bisa berprestasi walaupun orangtuanya sudah tidak ada. Jadi, siapkan dana pendidikan anak-anak Anda sejak dini, dan miliki proteksi dalam persiapan dana pendidikan tersebut, sehingga kalaupun Anda mengalami kematian dini, anak-anak Anda masih bisa terus sekolah. Bukan begitu?

Bapak ibu, itulah tiga langkah yang harus orang tua bila Anda ingin berjaga-jaga jika tak diberi umur panjang. Ingat kematian itu bisa terjadi karena sebab apapun juga, termasuk karena bencana alam atau musibah yang diakibatkan oleh manusia. Saran saya, dalam mengelola keuangan, jangan hanya memikirkan masa sekarang, tapi pikirkan juga apa yang akan terjadi kelak kalau Anda sudah tidak lagi ada di dunia ini. Tinggalkan sesuatu yang berarti untuk anak-anak, maka Anda akan dikenang oleh anak-anak Anda sebagai orangtua yang terus memiliki "peran" dalam hidup mereka walau Anda sudah tidak ada.

Salam.
Safir Senduk
Perencana Keuangan

Dikutip dari Tabloid NOVA No. 882/XVI



Related Posts by Categories



No comments: